Selamat malam tuan
yang-entah-sedang-berada-dimana-saat-ini
Hari ini aku teringat dirimu,
Melihat punggungmu di tengah gelapnya malam, dengan warna
putihmu yang tidak pernah berubah sejak dulu
Entah dimana takdir ini akan membawaku, berputar putar,
mencari, berhenti, berlari hingga akhirnya menyerah kembali.
Tapi saat kusadari, hanya satu yang tidak berubah. Perasaan
menunggu ini masih ada, meminta, memohon pada takdir yang merenggutmu untuk
berbaik hati membawamu kembali kepadaku.
Karena ketika sadar, perasaan menuntut itu telah berubah
perlahan menjadi rasa lelah dan pasrah. Untuk apa meminta, bukankan lebih baik
aku menunggu?
Untuk apa aku mencari, bukankah lebih baik menunggu?
Saat kau sadar dialah yang kau cari, maka hiduplah untuk menunggunya.
Menunggu dirinya untuk menyadari bahwa kaulah yang
dia cari juga.
Maka... aku akan mengalahkan egoku, merelakan akal
sehatku.
Dan terus menunggu. Setidaknya untuk hari nanti dimana
mungkin kau akan menatapku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar